Pages

Rabu, 10 April 2013

Hubungan Perilaku dan Status Pekerjaan Ibu Anak Balita Dengan Tingkat Partisipasi ke Posyandu Desa Kota bangun Kec.Ranomeeto Kab.Konawe Selatan

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah. Dalam hal ini, derajat kesehatan masyarakat dapat ditentukan dengan beberapa indikator,diantaranya adalah Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI), dimana jika AKB dan AKI naik maka derajat kesehatan masyarakat masih rendah dan sebaliknya (Depkes,2009). Berbagai faktor dapat mempengaruhi naik dan turunnya AKB dan AKI, diantaranya belum dimanfaatkannya sarana pelayanan kesehatan seperti Posyandu secara optimal oleh masyarakat. Posyandu merupakan salah satu wujud pemberdayaan masyarakat yang strategis dalam pembangunan kesehatan dengan tujuan mewujudkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi permasalahan kesehatan (Widiastuti,2006).
            Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan tehnis dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini (Sembiring, 2004). Meskipun secara kuantitas jumlah Posyandu mengalami peningkatan dari 267.000 Posyandu pada tahun 2010 yang tersebar di lebih dari 70.000 desa di seluruh Indonesia (Depkes RI, 2010), tetapi dari segi kualitas Posyandu yang ada masih ditemukan beberapa masalah antara lain kelengkapan sarana dan keterampilan kader yang belum memadai (Depkes RI, 2006). Padahal dengan adanya Posyandu dapat mengembangkan sistem kesehatan daerah (Doherty,2004)
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mencapai sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010–2014, yaitu meningkatnya umur harapan hidup menjadi 72 tahun, menurunnya angka kematian bayi menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup, menurunnya angka kematian ibu melahirkan menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup, dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak Balita menjadi 15% (Depkes, 2007). Untuk itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI melalui Surat Nomor: 443/1334/SJ tanggal 8 Juni 2005, tentang program–program Kesehatan dasar dan Penyakit menular antara lain meminta (Mendagri, 2005).
Pemantauan pertumbuhan balita sangat penting dilakukan untuk mengetahui adanya hambatan pertumbuhan (growth faltering) secara dini. Pertumbuhan dan perkembangan balita dipengaruhi oleh banyak faktor baik secara langsung maupun tidak langsung. Penyebab langsung yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan balita adalah konsumsi makanan, pelayanan kesehatan dasar, dan pola asuh. Sedangkan penyebab tidak langsungnya adalah tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan Posyandu, yang dalam pelaksanaannya masyarakat memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
Gambaran perilaku masyarakat dalam memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yang ada didaerahnya dapat terlihat dari tingkat keberhasilan program Posyandu yaitu cakupan penimbangan balita di Posyandu (Mamdy dalam Juarsa, 2004).
Sedangkan berdasarkan modifikasi teori Ronald M. Andersen (1995) dalam Journal of Health and Sosial Behavior, dan teori Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo (2005), dan Sudarti (2008) ada 3 faktor yang berpengaruh terhadap perilaku pencarian/pemanfaatan pelayanan kesehatan yaitu faktor predisposisi (demografi, struktur sosial dan pengetahuan terhadap pelayanan kesehatan), faktor pendukung (jarak tempuh dari rumah ke Posyandu dan persepsi individu terhadap pelayanan kesehatan), dan faktor pendorong (sikap dan tindakan). Sehingga dapat dikatakan pemanfaatan posyandu merupakan suatu perilaku kesehatan ibu dalam memelihara kesehatan anggota keluarganya termasuk anak balitanya (Yamin, 2003).
            Dalam upaya peningkatan partisipasi masyarakat, pengetahuan dan sikap merupakan hal yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Artinya semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang maka tindakan untuk berperilaku mengunjungi posyandu semakin besar (frekuensi kunjungan lebih sering) dan semakin positif sikap seseorang maka tindakan untuk berperilaku mengunjungi posyandu semakin besar (frekuensi kunjungan lebih sering). (Hartaty, 2005).
            Hal yang sama terjadi jika seseorang yang mempunyai pekerjaan dengan waktu yang cukup padat akan mempengaruhi ketidakhadiran atau partisipasi dalam pelaksanaan Posyandu. Pada umumnya orang tua tidak mempunyai waktu luang, sehingga semakin tinggi aktivitas pekerjaan orang tua semakin sulit datang ke Posyandu (Sambas, 2002)
Sebuah penelitian telah di lakukan oleh Sapril 2012 mengenai hubungan prilaku ibu anak balita terhadap tingkat kunjungan ke posyandu dan di dukung oleh penelitian Nita Kurnia yang menghubungkan antara kujungan ke posyandu dengan status pekerjaan ibu anak balita.
Berdasarkan data cakupan penimbangan balita dari Kemenkes RI tahun 2011 persentase D/S menurut Provinsi adalah 71,36% sedangkan dari data Dinas Kesehatan Provinsi tahun 2011 persentase  cakupan D/S adalah 74,88% hal ini menunjukkan masih kurangnya cakupan D/S mengingat standar nasionalnya adalah 80% (Ditjen Gizi dan KIA, Kemenkes RI, 2012).
Konawe selatan  adalah salah satu kabupaten di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Dinas Kesehatan Konawe Selatan merupakan bagian dari Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe Selatan  yang bertanggung jawab dalam pengelolaan program kesehatan termasuk didalamnya program gizi masyarakat melalui pengembangan Posyandu. Tetapi pada kenyataannya tingkat partisipasi masyarakat D/S (perbandingan antara jumlah anak yang ditimbang dibandingkan dengan seluruh anak yang berada di wilayah tersebut) belum memenuhi target indikator yang ditetapkan yaitu masih 50,8% secara keseluruhan di Konawe Selatan pada tahun 2012 sedangkan target nasional adalah 80%.(Dinkes Konawe Selatan, 2012)
Dari hasil pendataan Puskesmas Ranomeeto pada bulan Januari 2013, diantara 11 desa dan 1 kelurahan yang ada di Kecamatan Ranomeeto, desa Kota Bangun merupakan desa dengan tingkat (D/S) paling rendah yaitu dengan angka partisipasi 46%. Desa kota bangun memiliki dua posyandu yaitu posyandu kasih ibu dan posyandu melati, jumlah keseluruhan anak balita dari dua posyandu ini adalah sebanyak 180 anak balita. sedangkan yang datang ke posyandu pada bulan januari 2013 adalah sebanyak 84 anak balita yang berasal dari posyandu kasih ibu dan posyandu melati. (Puskesmas Ranomeeto, 2013).
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui “Hubungan Antara Prilaku (Pengetahuan, Sikap, Tindakan) Dan Status Pekerjaan Ibu Anak Balita Dengan Tingkat Partisipasi Ke Posyandu Kasih Ibu Desa Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan”.

B.   Rumusan Masalah
1.    Apakah ada hubungan antara pengetahuan ibu anak balita dengan tingkat partisipasi ke posyandu Desa Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan ?
2.    Apakah ada hubungan antara sikap ibu anak balita dengan tingkat partisipasi ke posyandu Desa Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan ?
3.    Apakah ada hubungan antara tindakan ibu anak balita dengan tingkat partisipasi  ke posyandu Desa Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan ?
4.    Apakah ada hubungan antara status pekerjaan ibu anak balita dengan tingkat partisipasi ke posyandu Desa Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan ?

C.   Tujuan Penelitian
1.    Tujuan Umum
           Untuk mempelajari hubungan antara perilaku dan status pekerjaan ibu anak balita dengan tingkat partisipasi ke posyandu Desa Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan
2.    Tujuan Khusus
a.    Untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan ibu anak balita dengan tingkat partisipasi ke posyandu Desa Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan
b.    Untuk mengkaji hubungan antara sikap ibu anak balita dengan tingkat partisipasi ke posyandu Desa Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan
c.    Untuk  menganalisis hubungan antara tindakan ibu anak balita dengan tingkat partisipasi ke posyandu Desa Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan
d.    Untuk mengetahui hubungan antara status pekerjaan ibu anak balita dengan tingkat partisipasi ke posyandu Desa Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan

 
Desing Downloaded From Free Website Templates | Free CSS Templates | Free PSD Graphics